AKSES PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN KTP
LAPORAN TUGAS AKHIR
LABORATORIUM MIKROKONTROLLER
II
AKSES PINTU OTOMATIS
MENGGUNAKAN KTP
Dosen Pengampu:
Dr. Samuel Beta K., Ing.
Tech., M.T.
Disusun oleh:
1. Arya Laksmana
Dewanata (4.34.22.1.05)
2. Maulida Mutmainah (4.34.22.1.13)
3. Nurkhakim (4.34.22.1.19)
PROGRAM STUDI S.Tr. TEKNOLOGI
REKAYASA ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2023/2024
1. LATAR BELAKANG
Industri perhotelan terus bertransformasi dengan
digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman tamu. Penggunaan
teknologi canggih, seperti KTP elektronik, dapat menggantikan sistem akses
tradisional, meningkatkan keamanan dan kenyamanan tamu. Tren global menunjukkan
bahwa tamu menginginkan solusi yang praktis dan aman, sehingga penggunaan KTP
sebagai kunci kamar adalah langkah inovatif yang dapat meningkatkan daya saing
hotel. Namun, implementasi ini menghadapi tantangan seperti investasi teknologi,
pelatihan staf, dan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data pribadi.
2. RUMUSAN MASALAH
Proyek akses pintu menggunakan KTP (Kartu Tanda
Penduduk) dihadapkan pada beberapa masalah utama yang perlu dipecahkan.
Pertama, sistem akses pintu tradisional sering kali kurang efektif dan efisien
dalam hal keamanan dan kenyamanan. Dalam hal keamanan, diperlukan cara untuk
meningkatkan tingkat keamanan akses pintu dengan menggunakan KTP sebagai alat
identifikasi guna mencegah akses tidak sah. Selain itu, ada kebutuhan untuk
meningkatkan kecepatan dan kemudahan akses bagi pengguna serta mengurangi kesalahan
manusia dalam sistem tersebut. Tantangan teknis juga muncul dalam hal integrasi
teknologi pembacaan KTP (seperti RFID atau chip) dengan sistem kontrol akses
pintu yang sudah ada. Aspek biaya dan pemeliharaan menjadi perhatian, yaitu
bagaimana memastikan bahwa sistem ini merupakan solusi yang ekonomis dengan
biaya pemeliharaan yang rendah dan ketersediaan komponen yang handal dalam
jangka panjang. Masalah privasi dan legalitas juga harus diperhatikan untuk
memastikan bahwa penggunaan KTP tidak melanggar privasi pengguna serta mematuhi
regulasi dan undang-undang yang berlaku terkait data pribadi. Melalui proyek
ini, tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan keamanan dan efisiensi akses
pintu dengan memanfaatkan teknologi KTP, menyediakan solusi yang ekonomis dan
berkelanjutan, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi dan hukum
yang berlaku.
3. SOLUSI
PERMASALAHAN
Untuk mengatasi masalah dalam
proyek akses pintu menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk), sejumlah solusi
dapat diterapkan. Dalam hal peningkatan keamanan, penerapan teknologi enkripsi
data untuk penyimpanan dan transmisi informasi dari KTP ke sistem kontrol akses
dapat melindungi data pengguna dari penyalahgunaan. Selain itu, menambahkan
lapisan autentikasi kedua seperti PIN atau biometrik dapat memperkuat
identifikasi pengguna dan mengurangi risiko akses tidak sah. Untuk meningkatkan
efisiensi, teknologi RFID (Radio Frequency Identification) atau NFC (Near Field
Communication) pada KTP dapat mempercepat proses identifikasi dan akses, serta
pengembangan sistem akses otomatis yang membuka pintu setelah verifikasi KTP
akan mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kenyamanan pengguna. Dalam hal
integrasi teknologi, penggunaan modul pembaca KTP yang kompatibel dengan
berbagai sistem kontrol akses yang ada akan memudahkan integrasi dan mengurangi
biaya implementasi. Pengembangan API terbuka juga dapat memungkinkan integrasi
mudah dengan sistem manajemen bangunan atau aplikasi pihak ketiga lainnya,
memberikan fleksibilitas dan kemudahan penggunaan. Dari segi biaya dan
pemeliharaan, memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang ekonomis namun
berkualitas tinggi dapat menekan biaya awal dan operasional. Pemeliharaan rutin
juga penting untuk memastikan ketersediaan dan keandalan sistem dalam jangka
panjang. Dengan solusi-solusi ini, sistem akses pintu menggunakan KTP dapat
menjadi lebih aman, efisien, dan ekonomis.
4. DASAR TEORI
a) Arduino Uno
Arduino Uno adalah salah satu papan
mikrokontroler yang paling populer dan digunakan luas dalam proyek-proyek
elektronika dan sistem tertanam. Papan ini didasarkan pada mikrokontroler
ATmega328P dari Atmel, yang memiliki 32 KB flash memory untuk menyimpan
program, 2 KB SRAM untuk memori sementara saat program berjalan, dan 1 KB
EEPROM untuk penyimpanan data yang bersifat permanen. Arduino Uno dilengkapi
dengan 14 pin digital I/O yang dapat digunakan sebagai input atau output,
dengan 6 di antaranya mendukung output PWM (Pulse Width Modulation), serta 6
pin analog input untuk membaca sinyal analog. Untuk komunikasi, papan ini
menyediakan port serial (TX dan RX) dan konektor USB yang memungkinkan
terhubung ke komputer untuk pemrograman dan komunikasi serial. Pengembangan dan
pemrograman dilakukan melalui Arduino IDE (Integrated Development Environment)
menggunakan bahasa pemrograman yang merupakan varian dari C/C++. Papan ini
dapat diberi daya melalui konektor USB atau jack barrel eksternal dengan
tegangan 7-12V, serta dilengkapi dengan regulator tegangan on-board untuk
memastikan mikrokontroler mendapatkan tegangan yang stabil. Arduino Uno juga
mendukung berbagai fungsi dan periferal tambahan, menjadikannya pilihan ideal
untuk berbagai aplikasi mulai dari proyek hobi hingga pengembangan prototipe
profesional.
b) Motor Servo
Motor servo 9g adalah jenis aktuator kecil
yang sangat populer digunakan dalam proyek-proyek elektronika dan robotika,
terutama untuk aplikasi yang memerlukan kontrol posisi yang presisi. Motor
servo ini terdiri dari motor DC kecil yang terhubung dengan sistem gear
reduction dan potensiometer yang menyediakan umpan balik posisi. Servo 9g
biasanya mampu berputar hingga 180 derajat atau lebih, tergantung pada desain
dan kontrolnya, dan sering kali digunakan untuk menggerakkan komponen dengan
sudut tertentu secara akurat, seperti sayap pesawat model, antena, atau
komponen robot. Servo ini menerima sinyal PWM (Pulse Width Modulation) untuk
menentukan sudut posisinya. Lebar pulsa dalam sinyal PWM menentukan posisi
sudut poros servo, dengan sinyal 1 ms hingga 2 ms biasanya mewakili rentang
penuh dari gerakan servo. Servo 9g dikenal karena ukurannya yang kecil dan
beratnya yang ringan, menjadikannya ideal untuk aplikasi di mana ruang dan
berat menjadi pertimbangan penting. Penggunaan motor servo 9g sangat umum dalam
proyek-proyek yang menggunakan mikrokontroler seperti Arduino, karena mudah
diintegrasikan dan dikendalikan melalui sinyal digital sederhana.
c) Sensor RFID
Sensor RFID (Radio Frequency
Identification) adalah teknologi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
melacak objek secara nirkabel menggunakan gelombang radio. Sistem RFID terdiri
dari dua komponen utama: tag RFID dan pembaca (reader) RFID. Tag RFID, yang
ditempelkan pada objek yang akan diidentifikasi, mengandung informasi yang
dapat dibaca oleh pembaca RFID. Tag ini bisa berupa pasif, yang tidak
memerlukan baterai dan mengambil energi dari sinyal pembaca, atau aktif, yang
memiliki sumber daya sendiri dan dapat mengirimkan sinyal secara mandiri.
Pembaca RFID mengirimkan sinyal radio ke tag RFID dan menerima respons dari
tag, yang kemudian diproses untuk mengidentifikasi objek. Teknologi RFID sering
digunakan dalam berbagai aplikasi seperti manajemen persediaan, sistem kontrol
akses, pelacakan barang, dan pembayaran tanpa kontak. Keunggulan utama dari
RFID dibandingkan teknologi identifikasi lainnya, seperti barcode, adalah
kemampuannya untuk membaca banyak tag secara simultan dan tanpa memerlukan garis
pandang langsung antara pembaca dan tag. Sistem RFID dapat beroperasi pada
berbagai frekuensi, termasuk frekuensi rendah (LF), tinggi (HF), dan ultra
tinggi (UHF), masing-masing dengan keunggulan dan aplikasi yang berbeda. RFID
juga memainkan peran penting dalam IoT (Internet of Things), di mana sensor
RFID dapat digunakan untuk mengumpulkan dan mengirimkan data dalam jaringan
yang lebih luas.
5. ALAT DAN BAHAN
a)
Arduino Uno
b)
Servo 9g
c)
Speaker
Mini
d)
DFPlayer
e)
RFID Sensor
f)
Adaptor 5v
g)
PCB Lubang
Satu
h)
Pin Header
Male Female
6. DIAGRAM PENGAWATAN
8. FLOWCHART
9. PRINSIP KERJA
RANGKAIAN
a)
Ketika
seseorang ingin masuk dan terdeteksi oleh sensor.
b)
Arduino
akan mengeluarkan output suara “selamat datang silahkan tekan bell atau tap ktp
anda pada rfid”
c) Menunggu 1 menit apabila tidak
ada orang di rumah makan akan keluar suara “mohon maaf sedang tidak ada orang
di rumah”
d)
Apabila memilih untuk
mengakses dengan ktp maka,
e)
Jika ktp sudah terdaftar,
pintu akan terbuka dan output suara “selamat datang”
f)
Jika ktp belum terdaftar
maka akan mengeluarkan suara “maaf ktp anda belum terdaftar”
10. PROGRAM
program scan: untuk membaca id chip pada kartu
#include <AFMotor.h>
#include <Servo.h>
AF_DCMotor motor1(1); // Motor DC kiri
AF_DCMotor motor2(2); // Motor DC kanan
Servo servo1; // Servo
const int sensor1 = A0; // Sensor kiri
const int sensor2 = A1; // Sensor tengah
const int sensor3 = A2; // Sensor kanan
int batasTengah = 500; // Nilai batas sensor tengah
int batasKiri = 300; // Nilai batas sensor kiri
int batasKanan = 700; // Nilai batas sensor kanan
int durasiBelok = 5000; // Durasi belok (dalam milidetik)
int durasiJapit = 5000; // Durasi servo menjepit (dalam milidetik)
int durasiLepas = 10000; // Durasi servo membuka (dalam milidetik)
int delaySerial = 500; // Delay untuk pembacaan serial monitor (dalam milidetik)
void setup() {
Serial.begin(9600);
motor1.setSpeed(255);
motor2.setSpeed(255);
servo1.attach(10);
}
void loop() {
int nilaiSensor1 = analogRead(sensor1);
int nilaiSensor2 = analogRead(sensor2);
int nilaiSensor3 = analogRead(sensor3);
Serial.print("Sensor 1: ");
Serial.println(nilaiSensor1);
Serial.print("Sensor 2: ");
Serial.println(nilaiSensor2);
Serial.print("Sensor 3: ");
Serial.println(nilaiSensor3);
Serial.println();
// Kondisi sensor tengah
if (nilaiSensor2 > batasTengah) {
motor1.run(FORWARD);
motor2.run(FORWARD);
}
// Kondisi sensor kanan lebih banyak
else if (nilaiSensor3 > batasKanan) {
belokKanan();
jampitServo();
}
// Kondisi sensor kiri lebih banyak
else if (nilaiSensor1 < batasKiri) {
belokKiri();
}
// Menambahkan delay setelah pembacaan serial monitor
delay(delaySerial);
}
void belokKanan() {
motor1.run(BACKWARD);
motor2.run(FORWARD);
delay(durasiBelok);
}
void belokKiri() {
motor1.run(FORWARD);
motor2.run(BACKWARD);
delay(durasiBelok);
}
void jampitServo() {
servo1.write(90);
delay(durasiJapit);
servo1.write(0);
delay(durasiLepas);
}
program read: id chip kartu sudah diinisiasi pada rfid
/* =================================================================================
Pemrogram : Kelompok RE-2B/5
1. 05-Arya Laksmana D NIM:4.34.22.1.05
2. 11-Maulida Mutmainah NIM:4.34.22.1.13
3. 17-Nurkhakim NIM:4.34.22.1.19
Tgl.Praktikum : Senin, 20 Mei 2022
====================================================================================
Proyek01-Luaran
B500000b-WiFi
program untuk menghubungkan WiFi
------------------------------------------------------------------------------------
Komponen:
- Arduino Uno
- Sensor RFID
- DFPlayer
- Memory Card
- Mini Speaker 4ohm
- Servo
- Switch*/
//=== Deklarasi variabel ===
#include <SPI.h>
#include <MFRC522.h>
#define RST_PIN 9
#define SS_PIN 10
MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN);
//=== Pengesetan Awal ====
void setup() {
Serial.begin(9600);
while (!Serial);
SPI.begin();
mfrc522.PCD_Init();
delay(4);
mfrc522.PCD_DumpVersionToSerial();
Serial.println(F("Scan PICC to see UID, SAK, type, and data blocks..."));
}
//=== Program Utama ===
void loop() {
if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent()) {
return;
}
if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial()) {
return;
}
mfrc522.PICC_DumpToSerial(&(mfrc522.uid));
}
11. RANGKAIAN
12. ANALISIS DAN
KESIMPULAN
Proyek ini menyoroti beberapa
aspek kunci yang perlu dipertimbangkan. Secara analitis, implementasi sistem
akses pintu menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk) telah berhasil mengatasi
sejumlah tantangan teknis, seperti integrasi teknologi RFID atau chip dalam KTP
dengan sistem kontrol akses yang ada. Penggunaan teknologi enkripsi untuk
melindungi data sensitif dari akses tidak sah telah terbukti efektif dalam
meningkatkan keamanan sistem. Selain itu, adopsi autentikasi ganda dengan
kombinasi PIN atau biometrik telah meningkatkan tingkat keamanan dan validasi
identitas pengguna dengan lebih akurat.
Dari segi efisiensi,
implementasi teknologi RFID atau NFC pada KTP telah mempercepat proses
identifikasi pengguna dan akses ke pintu, meminimalkan waktu tunggu dan
meningkatkan kenyamanan pengguna. Integrasi sistem dengan API terbuka juga
memungkinkan interoperabilitas yang lebih baik dengan sistem manajemen bangunan
atau aplikasi pihak ketiga lainnya, memberikan fleksibilitas yang diperlukan
dalam lingkungan yang berubah.
Namun demikian, tantangan
biaya dan pemeliharaan tetap menjadi perhatian. Memilih komponen sistem yang
ekonomis namun handal, serta memastikan pemeliharaan rutin untuk mempertahankan
performa optimal sistem dalam jangka panjang, merupakan faktor krusial dalam
keberhasilan proyek ini secara keseluruhan.
Secara kesimpulan, proyek
akses pintu menggunakan KTP telah memberikan solusi yang efektif dalam
meningkatkan keamanan dan efisiensi akses pintu. Dengan memanfaatkan teknologi
canggih seperti RFID dan implementasi keamanan yang kuat, proyek ini tidak hanya
memenuhi tujuan keamanan dan kenyamanan pengguna, tetapi juga memberikan
fondasi yang solid untuk pengembangan dan integrasi sistem di masa depan.
Keberhasilan proyek ini menggambarkan pentingnya inovasi dalam teknologi akses
pintu untuk mencapai standar keamanan yang lebih tinggi dan pengalaman pengguna
yang lebih baik secara keseluruhan.
Comments
Post a Comment